Panduan mendalam memahami sifat huruf Al-Qur'an (jahr, hams, isti'la, istifal). Tingkatkan kualitas bacaan agar sesuai riwayat.
Panduan mendalam memahami sifat huruf Al-Qur'an (jahr, hams, isti'la, istifal). Tingkatkan kualitas bacaan agar sesuai dengan riwayat.
Dalam ilmu Tajwid, Makhrajul Huruf (tempat keluarnya huruf) seringkali menjadi fokus utama. Namun, setelah huruf keluar dari tempatnya yang benar, ia harus dihiasi dengan karakteristik uniknya, yaitu Sifatul Huruf (sifat-sifat huruf). Sifatul Huruf adalah ciri khas yang membedakan dua huruf yang keluar dari makhraj yang sama, seperti membedakan huruf (ت) dan (ط), atau (س) dan (ص).
Bagi pelajar Ngaji Online, penguasaan Sifatul Huruf bersifat fundamental. Ia adalah kunci untuk mencapai kesempurnaan bacaan (Tahqiq) dan memastikan lafal Al-Qur'an sesuai dengan riwayat yang sahih. Artikel evergreen ini akan membedah sifat-sifat huruf yang berpasangan, yang menjadi penentu utama kualitas bacaan Anda.
Pilar I: Definisi dan Urgensi Sifatul Huruf
Sifatul Huruf adalah karakteristik wajib yang menyertai pengucapan setiap huruf Hijaiyah.
Fungsi Utama: Membedakan Huruf Serupa
Fungsi paling vital dari Sifatul Huruf adalah membedakan huruf-huruf yang memiliki Makhraj (tempat keluar) yang sama. Contohnya, (ت) dan (د) sama-sama keluar dari ujung lidah. Perbedaan antara keduanya terletak pada sifatnya: (ت) memiliki sifat Hams (berdesis/bernafas), sedangkan (د) memiliki sifat Jahr (tertahan nafas).
Menguatkan Lafal dan Memperindah Bacaan
Selain membedakan, Sifatul Huruf berfungsi untuk memperkuat lafal dan memperindah bacaan. Sifat seperti Qalqalah (pantulan) pada huruf-huruf tertentu membuat pembacaan lebih jelas dan berirama, sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Pilar II: Sifat yang Berpasangan (Sifat Dhaatiyyah)
Ada lima pasang sifat yang harus dipahami karena setiap huruf pasti memiliki salah satu dari pasangan sifat ini.
1. Hams vs. Jahr (Nafas)
Ini terkait dengan aliran udara (nafas) saat huruf diucapkan.
- Hams (Berdesis): Mengalirnya udara (nafas) saat huruf diucapkan. Contoh huruf: (ت), (ك), (ف).
- Jahr (Tertahan): Tertahannya udara (nafas) saat huruf diucapkan. Contoh huruf: (ج), (د), (ب).
2. Syiddah vs. Rakhawah vs. Tawassuth (Suara)
Ini terkait dengan aliran suara saat huruf diucapkan.
- Syiddah (Kuat/Tertahan): Tertahan penuhnya aliran suara saat huruf diucapkan. Contoh: (ق), (ك).
- Rakhawah (Lunak/Mengalir): Mengalirnya aliran suara secara penuh. Contoh: (س), (ش), (ف).
- Tawassuth (Pertengahan): Aliran suara yang tidak sepenuhnya tertahan dan tidak sepenuhnya mengalir. Contoh: (ل), (ن), (ع), (م), (ر).
3. Isti’la vs. Istifal (Posisi Pangkal Lidah)
Ini menentukan apakah huruf dibaca tebal atau tipis.
- Isti’la (Mengangkat): Pangkal lidah terangkat ke langit-langit (membaca huruf tebal). Contoh huruf: (خ), (ص), (ض), (ط), (ظ), (غ), (ق).
- Istifal (Menurun): Pangkal lidah menurun (membaca huruf tipis). Contoh huruf: (ب), (ت), (س), dan huruf-huruf lainnya.
4. Ithbaq vs. Infitah (Pelekatan Lidah)
Ini adalah tingkat ketebalan suara pada huruf Isti’la.
- Ithbaq (Melekat): Sebagian besar lidah melekat ke langit-langit saat pengucapan (huruf yang paling tebal). Contoh: (ص), (ض), (ط), (ظ).
- Infitah (Terbuka): Lidah terpisah dari langit-langit saat pengucapan (tipis atau tebal biasa).
Pilar III: Sifat yang Tidak Berpasangan (Tunggal)
Beberapa sifat adalah unik dan hanya dimiliki oleh satu atau sekelompok kecil huruf.
Qalqalah (Pantulan)
Sifat yang berarti memantul atau bergetar. Hanya dimiliki oleh lima huruf yang terkumpul dalam lafaz قُطْبُ جَدٍّ ((ق), (ط), (ب), (ج), (د)). Pantulan terjadi ketika huruf-huruf ini sukun (berharakat mati).
Inhiraf (Miring/Menyimpang)
Sifat yang dimiliki oleh huruf (ل) dan (ر), di mana makhrajnya cenderung miring, memberi ruang untuk keluarnya suara.
Safir (Mendesir)
Sifat yang menghasilkan suara desisan seperti burung. Dimiliki oleh (ص), (ز), dan (س).
Lin (Lembah/Lembut)
Sifat yang dimiliki oleh huruf (و) sukun dan (ي) sukun yang didahului oleh harakat fathah, menjadikannya mudah dan lembut diucapkan (seperti pada lafaz khauf).
Kesimpulan: Kualitas Bacaan Mencerminkan Sifat
Sifatul Huruf adalah instrumen kalibrasi dalam Tajwid. Menguasainya tidak hanya menjauhkan Anda dari kesalahan (Lahn Jaliy) tetapi juga meningkatkan kesempurnaan bacaan.
Bagi pelajar Ngaji Online, proses ini menuntut latihan pendengaran dan pengucapan yang konsisten. Dengan memberikan hak setiap huruf (Makhraj) dan hak setiap sifat (Sifatul Huruf), Anda memastikan bahwa bacaan Al-Qur'an Anda sesuai dengan standar Rasulullah SAW, membawa keindahan dan keberkahan yang hakiki.
Credit :
Penulis : Brylian Wahana
Gambar oleh MATAQ Darul Ulum dari Pixabay

Komentar