$type=grid$count=3$cate=0$rm=0$sn=0$au=0$cm=0 $show=home

Nun Sukun & Tanwin: Kunci Bacaan Al-Qur'an Sempurna

BAGIKAN:

Panduan lengkap memahami empat hukum utama: Izhar, Idgham, Iqlab, dan Ikhfa. Fondasi mengaji yang fasih dan benar.

Ilmu Tajwid, yang secara harfiah berarti 'memperindah' atau 'melakukan dengan baik', adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara melafalkan huruf-huruf Al-Qur'an dengan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Inti dari Tajwid adalah menjaga kemurnian dan keotentikan lafal Al-Qur'an agar maknanya tidak menyimpang. Di Ngaji Online, kami menyajikan Tajwid sebagai fondasi ibadah yang tak lekang oleh waktu, menjadikannya topik evergreen bagi setiap Muslim. Artikel komprehensif 2000 kata ini akan membedah secara mendalam empat hukum utama yang terkait dengan Nun Sukun (نْ) dan Tanwin (ٌ ٍ ً). Empat pilar ini—yaitu Izhar, Idgham, Iqlab, dan Ikhfa—merupakan bagian terpenting dan tersering ditemukan dalam setiap lembar mushaf. Menguasai Ahkam an-Nun as-Sakinah wa at-Tanwin adalah kunci utama untuk mencapai bacaan yang lancar, fasih, dan terhindar dari kesalahan Jaliy (kesalahan besar) yang dapat merusak makna. Mari kita selami setiap pilar hukum ini dengan detail, memahami definisi, huruf, dan cara pengaplikasiannya yang benar.

Pilar 1: Hukum Izhar Halqi

Sumber: Ilustrasi Pengejaan Izhar Halqi

Hukum **Izhar Halqi (الإظهار الحلقي)** adalah hukum Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (ٌ ٍ ً) yang paling mudah dan mendasar untuk dipahami. Kata 'Izhar' berarti jelas atau terang, dan 'Halqi' merujuk pada tenggorokan (Halaq). Izhar Halqi terjadi ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari enam huruf Halqi (huruf-huruf tenggorokan). Enam huruf tersebut adalah **Hamzah (ء), Ha (هـ), 'Ain (ع), Haa' (ح), Ghain (غ), dan Kha (خ)**. Keenam huruf ini memiliki tempat keluar (Makharijul Huruf) yang tegas di tenggorokan, yang secara fonetik mencegah peleburan atau penyembunyian suara Nun Sukun atau Tanwin. Cara membaca Izhar Halqi adalah dengan melafalkan suara Nun Sukun atau Tanwin secara jelas, terang, dan tanpa dengung (Ghunnah) sama sekali. Suara Nun (نْ) harus dipertahankan kemurniannya. Misalnya, dalam kata 'min haitsun', suara 'min' harus dilafalkan murni 'n' tanpa ada dengung yang ditahan. Kesalahan umum di sini adalah menahan suara Nun Sukun, yang seharusnya segera dilanjutkan ke huruf Halqi berikutnya. Penguasaan Izhar adalah dasar dari keakuratan pelafalan. Hukum ini berlaku baik dalam satu kata maupun antara dua kata, tetapi yang paling sering ditemukan adalah kasus antara dua kata.

Enam Huruf Halqi

Keenam huruf Halqi dibagi berdasarkan tempat keluarnya: Hamzah dan Ha ( ء هـ) keluar dari tenggorokan paling bawah (Aqshal Halqi); 'Ain dan Haa' (ع ح) keluar dari tenggorokan tengah (Wasathul Halqi); Ghain dan Kha (غ خ) keluar dari tenggorokan paling atas (Adnal Halqi). Karena Nun Sukun (dari ujung lidah) dan huruf Halqi (dari tenggorokan) memiliki jarak Makhraj yang jauh, maka bunyi Nun tidak dapat dileburkan atau disembunyikan, sehingga harus dibaca jelas.

Definisi Bacaan Izhar

Membaca dengan Izhar berarti mengungkapkan suara Nun Sukun atau Tanwin secara penuh tanpa menyisipkan Ghunnah. Durasi pelafalan Nun Sukun atau Tanwin harus sangat singkat, hanya sepanjang waktu yang dibutuhkan untuk artikulasi murni, sebelum suara lidah beralih ke huruf Halqi berikutnya. Kejelasan suara adalah indikator utama keberhasilan praktik Izhar.

Pengecualian Satu Kata

Meskipun sebagian besar hukum Nun Sukun dan Tanwin terjadi antara dua kata, Izhar Halqi dapat terjadi dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'yan'auna' (يَنْأَوْنَ) atau 'an'amta' (أَنْعَمْتَ). Dalam kasus ini, Nun Sukun bertemu dengan Hamzah atau 'Ain dalam satu kata, namun hukumnya tetap Izhar, dibaca jelas tanpa dengung.

Pentingnya Tanpa Ghunnah

Penekanan pada 'tanpa Ghunnah' adalah ciri khas Izhar Halqi. Ghunnah (dengung) adalah suara yang keluar dari rongga hidung. Jika Nun Sukun dibaca dengan Ghunnah saat bertemu huruf Halqi, ini melanggar hukum Izhar. Formasi Ghunnah harus sepenuhnya dicegah agar pelafalan tetap akurat dan cepat, sesuai dengan kaidah yang benar. Ini adalah perbedaan esensial antara Izhar dan Ikhfa.

Pilar 2: Hukum Idgham

Sumber: Ilustrasi Mekanisme Idgham

Hukum **Idgham (الإدغام)** berarti memasukkan, meleburkan, atau mengintegrasikan satu huruf ke huruf berikutnya. Idgham terjadi ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari enam huruf yang dikumpulkan dalam akronim **Ya-Ra-Mim-Lam-Waw-Nun (يرملون)**. Berdasarkan adanya Ghunnah atau tidak, Idgham dibagi menjadi dua jenis. Pertama, **Idgham Bi Ghunnah** (Idgham dengan dengung) terjadi ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf **Ya (ي), Nun (ن), Mim (م), atau Waw (و)**. Cara membacanya adalah dengan meleburkan suara Nun Sukun/Tanwin sepenuhnya ke huruf berikutnya sambil mendengungkannya sepanjang dua harakat (ketukan). Contohnya, 'min maalin' (مِنْ مَالٍ) dibaca seolah-olah 'mim maalin' dengan dengung di 'm'. Kedua, **Idgham Bila Ghunnah** (Idgham tanpa dengung) terjadi ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf **Lam (ل) atau Ra (ر)**. Cara membacanya adalah dengan meleburkan Nun Sukun/Tanwin sepenuhnya, mengubahnya menjadi suara huruf Lam atau Ra, tanpa sama sekali ada Ghunnah. Contohnya, 'mil ladun' (مِنْ لَدُنْ) dibaca seolah-olah 'mil ladun' murni tanpa dengung. Kesalahan yang sering terjadi adalah adanya Ghunnah pada Idgham Bila Ghunnah, atau kurangnya Ghunnah pada Idgham Bi Ghunnah.

Idgham Bi Ghunnah Penting

Idgham Bi Ghunnah melibatkan peleburan dan disertai dengung dua harakat yang harus dijaga. Dengung ini keluar dari rongga hidung dan merupakan ciri khas bunyi Idgham. Penting untuk memastikan peleburan terjadi secara sempurna; suara Nun Sukun/Tanwin harus hilang total dan digantikan oleh suara huruf Idgham yang ber-tasydid (diberi penekanan). Huruf Nun (ن) dalam Idgham Bi Ghunnah memiliki pengecualian karena peleburannya adalah peleburan serupa (Nun bertemu Nun).

Definisi Peleburan Sempurna

Peleburan yang sempurna dalam Idgham berarti Nun Sukun atau Tanwin tidak lagi memiliki identitas bunyi. Sebaliknya, huruf yang mengikutinya akan dibaca seolah-olah memiliki tanda tasydid (double letter), menunjukkan bahwa huruf tersebut telah menyerap huruf Nun Sukun/Tanwin sebelumnya. Hal ini adalah inti dari makna Idgham.

Idgham Dalam Satu Kata

Terdapat empat pengecualian penting dalam Al-Qur'an di mana Nun Sukun bertemu dengan Ya atau Waw dalam satu kata, namun hukumnya BUKAN Idgham, melainkan dibaca Izhar Mutlak. Kata-kata tersebut adalah 'dunya' (دُنْيَا), 'qinwanun' (قِنْوَانٌ), 'sinwanun' (صِنْوَانٌ), dan 'bunyanun' (بُنْيَانٌ). Pengecualian ini dibuat untuk menjaga makna kata dan menghindari kekeliruan pelafalan.

Idgham Bila Ghunnah

Idgham Bila Ghunnah adalah hukum Idgham yang paling memerlukan perhatian karena seringkali terjadi kesalahan penambahan Ghunnah. Lam (ل) dan Ra (ر) memiliki Makhraj yang kuat. Ketika Nun Sukun/Tanwin bertemu Lam atau Ra, suara Nun dileburkan ke huruf tersebut secara murni, tanpa ada sedikit pun suara yang keluar dari rongga hidung. Ini juga harus dibaca dengan penekanan tasydid pada huruf Lam atau Ra.

Pilar 3: Hukum Iqlab

Sumber: Ilustrasi Proses Iqlab

Hukum **Iqlab (الإقلاب)** adalah hukum yang paling unik karena hanya melibatkan satu huruf dan mekanisme perubahan bunyi yang spesifik. Kata 'Iqlab' berarti mengubah atau menukar. Iqlab terjadi ketika Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (ٌ ٍ ً) bertemu dengan satu-satunya huruf Iqlab, yaitu **Ba (ب)**. Cara membaca Iqlab adalah dengan mengubah atau mengganti bunyi Nun Sukun atau Tanwin tersebut menjadi bunyi Mim sukun (مْ), dan kemudian Mim sukun ini dibaca dengan dengung (Ghunnah) sepanjang dua harakat, disertai dengan merapatkan bibir. Dalam mushaf standar, mekanisme Iqlab ditandai dengan adanya huruf Mim kecil (م) yang diletakkan di atas Nun Sukun atau sebagai pengganti salah satu harakat Tanwin, menunjukkan bahwa bunyi telah berubah. Misalnya, 'min ba'di' (مِنْ بَعْدِ) dibaca seolah-olah 'mim ba'di' dengan dengung Mim dua harakat saat bibir tertutup. Meskipun terjadi perubahan bunyi menjadi Mim, suara dengungnya tetap harus dipertahankan. Iqlab adalah hukum transisi yang memungkinkan pengucapan yang mulus antara bunyi Nun Sukun yang dental dengan bunyi Ba yang labial (bibir).

Proses Mengubah Nun

Inti dari Iqlab adalah konversi fonetik. Nun Sukun/Tanwin, yang tempat keluarnya adalah ujung lidah, diubah menjadi Mim Sukun, yang tempat keluarnya adalah dua bibir. Perubahan ini memudahkan lidah untuk segera beralih melafalkan huruf Ba yang juga keluar dari bibir. Perubahan ini harus diikuti dengan Ghunnah, menunjukkan bahwa meskipun bunyi Nun telah berubah, sifat dengungnya tetap dipertahankan melalui bunyi Mim.

Tanda Mim Kecil Mushaf

Kehadiran Mim kecil (م) di atas Nun Sukun atau Tanwin adalah bantuan visual yang sangat penting bagi pembaca. Mim kecil ini berfungsi sebagai petunjuk langsung untuk mengubah bunyi Nun menjadi Mim saat melafalkan. Formulator mushaf meletakkan tanda ini untuk memastikan pembaca tidak salah dalam mengaplikasikan hukum Iqlab, sehingga menjaga kesempurnaan bacaan.

Ghunnah dan Merapatkan Bibir

Saat melafalkan Iqlab, kedua bibir harus dirapatkan dengan lembut, menyerupai persiapan melafalkan huruf Mim, dan dengung (Ghunnah) harus mengalir melalui hidung selama dua harakat. Formulator Tajwid menekankan agar penutupan bibir tidak terlalu keras sehingga memunculkan bunyi 'meletup' yang tidak diinginkan, melainkan rapat yang halus.

Iqlab Dalam Satu Kata

Berbeda dengan Idgham, Iqlab dapat terjadi baik antara dua kata maupun dalam satu kata. Contoh Iqlab dalam satu kata adalah 'anba'un' (أَنْبَاءٌ) dan 'nubayyina' (لَنُبَيِّنَنَّ). Meskipun dalam mushaf modern tanda Mim kecil selalu diletakkan untuk Iqlab, pemahaman dasar tentang pertemuannya dengan huruf Ba tetap harus dikuasai oleh pembaca.

Pilar 4: Hukum Ikhfa Haqiqi

Sumber: Ilustrasi Teknik Ikhfa (Penyembunyian)

Hukum **Ikhfa Haqiqi (الإخفاء الحقيقي)** adalah hukum Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (ٌ ٍ ً) yang paling luas karena melibatkan lima belas huruf sisa (huruf-huruf yang tidak termasuk dalam Izhar, Idgham, dan Iqlab). Kata 'Ikhfa' berarti menyembunyikan atau samar. Ikhfa Haqiqi terjadi ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari lima belas huruf Ikhfa. Cara membacanya adalah dengan menyamarkan atau menyembunyikan bunyi Nun Sukun/Tanwin, dan kemudian digabungkan dengan Ghunnah (dengung) dua harakat, di mana bunyi Ghunnah tersebut diarahkan ke Makhraj (tempat keluar) huruf Ikhfa berikutnya. Ini adalah teknik pelafalan yang paling menantang. Penyembunyian Nun tidak boleh sepenuhnya dileburkan (bukan Idgham) dan tidak boleh sepenuhnya diucapkan jelas (bukan Izhar). Selama Ghunnah dua harakat, lidah harus bersiap-siap menuju Makhraj huruf Ikhfa berikutnya, menciptakan bunyi 'antara' yang khas. Misalnya, dalam 'man dzal ladzii' (مَنْ ذَا الَّذِي), lidah tidak boleh menyentuh gigi atas (Makhraj Nun) tetapi bersiap melafalkan Dzal (ذ). Karakteristik Ghunnah dalam Ikhfa bervariasi; ia bisa menjadi tebal (Tafkhim) jika huruf Ikhfa adalah huruf Isti'la (tebal), atau tipis (Tarqiq) jika huruf Ikhfa adalah huruf Istifal (tipis). Ini menunjukkan kehalusan dan detail ilmu Tajwid.

Lima Belas Huruf Ikhfa

Lima belas huruf Ikhfa adalah Ta, Tsa, Jim, Dal, Dzal, Zay, Sin, Syin, Shad, Dhod, Tho, Zho, Fa, Qaf, dan Kaf (ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك). Huruf-huruf ini mencakup rentang Makhraj yang luas, mulai dari gigi hingga pangkal lidah. Sifat Ghunnah dalam Ikhfa akan mengikuti sifat huruf yang mengikutinya. Jika huruf Ikhfa tebal (seperti Shad, Dhod, Tho, Zho, Qaf), Ghunnah-nya juga harus dibaca tebal.

Ghunnah Tipis dan Tebal

Penyesuaian ketebalan Ghunnah Ikhfa adalah keunikan yang menunjukkan tingkat kemahiran pembaca. Ghunnah dibaca tebal (Tafkhim) jika huruf Ikhfa termasuk huruf Isti'la (Huruf tebal: ص ض ط ظ ق). Sebaliknya, Ghunnah dibaca tipis (Tarqiq) jika huruf Ikhfa termasuk huruf Istifal (Huruf tipis: ت ث ج د ذ ز س ش ف ك). Penyesuaian ini adalah untuk mempersiapkan dan memuluskan transisi ke huruf Ikhfa.

Posisi Lidah Mengambang

Saat melakukan Ikhfa, lidah harus 'mengambang' atau bersiap ke Makhraj huruf Ikhfa tanpa pernah menyentuh Makhraj Nun (ujung lidah dan gigi seri atas). Jika lidah menyentuh Makhraj Nun, maka bunyinya menjadi Izhar. Posisi 'mengambang' ini memungkinkan bunyi Nun menjadi samar sambil Ghunnah mengalir melalui hidung.

Ikhfa Dalam Dua Kasus

Ikhfa Haqiqi berlaku untuk Nun Sukun atau Tanwin, dan dapat terjadi baik antara dua kata (misalnya, 'an zala') maupun dalam satu kata (misalnya, 'ansarun' atau 'insan'). Karena sifatnya yang samar dan Ghunnah yang panjang, Ikhfa merupakan salah satu hukum yang paling memperindah bacaan Al-Qur'an dan memberikan kekhasan ritmis. Penguasaan Ikhfa membutuhkan banyak latihan dan mendengarkan dari guru (Talaqqi).


Sumbèh Informasi dan Referensi

Prinsip-prinsip dalam artikel ini bersumber dari kitab-kitab induk ilmu Tajwid dan panduan standar pelafalan Al-Qur'an:

  1. Kitab Matan Al-Jazariyyah (متن الجزرية) oleh Imam Ibn Al-Jazari - Teks dasar ilmu Tajwid.
  2. Kitab Hidayatul Mustafid fi Ahkam at-Tajwid (هداية المستفيد في أحكام التجويد) oleh Syaikh Muhammad Makki Nashr.
  3. Syaikhah Ayman Rusydi Suwayd - Salah satu otoritas Tajwid kontemporer.
  4. Mushaf Standar Indonesia dan Tanda-Tanda Waqaf dan Ibtida' di dalamnya.
  5. Kajian Fonetik Bahasa Arab dan Makharijul Huruf (Tempat Keluarnya Huruf).

Credit :
Penulis : Brylian Wahana
    

Komentar

Nama

Nahwu,24,tafsir,23,Tahfidz,21,Tajwid,29,
ltr
item
Ngaji Online: Nun Sukun & Tanwin: Kunci Bacaan Al-Qur'an Sempurna
Nun Sukun & Tanwin: Kunci Bacaan Al-Qur'an Sempurna
Panduan lengkap memahami empat hukum utama: Izhar, Idgham, Iqlab, dan Ikhfa. Fondasi mengaji yang fasih dan benar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZ0I3wLC-cFrzfG62Yq4K1UFructYmp4EAZhFAoIfovphWVTGPwUsoPr1IlU1m_EvNiQ0y5nIjH2Y70-ws1Ho4l5miP33MuKPDvJLros5XUTLihP-tAabkcAcBt0hZTffZftitXomObGwTC8yJC5Sb4rXKVwDHZLkA8MLMi8A3UhlypdAIqShJ1mIoyc/s1600/Nun%20Sukun%20&%20Tanwin_%20Kunci%20Bacaan%20Al-Qur%27an%20Sempurna.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZ0I3wLC-cFrzfG62Yq4K1UFructYmp4EAZhFAoIfovphWVTGPwUsoPr1IlU1m_EvNiQ0y5nIjH2Y70-ws1Ho4l5miP33MuKPDvJLros5XUTLihP-tAabkcAcBt0hZTffZftitXomObGwTC8yJC5Sb4rXKVwDHZLkA8MLMi8A3UhlypdAIqShJ1mIoyc/s72-c/Nun%20Sukun%20&%20Tanwin_%20Kunci%20Bacaan%20Al-Qur%27an%20Sempurna.jpg
Ngaji Online
https://www.ngaji.biz.id/2025/11/nun-sukun-tanwin-kunci-bacaan-al-quran.html
https://www.ngaji.biz.id/
https://www.ngaji.biz.id/
https://www.ngaji.biz.id/2025/11/nun-sukun-tanwin-kunci-bacaan-al-quran.html
true
1615305004787701075
UTF-8
Tampilkan semua artikel Tidak ditemukan di semua artikel Lihat semua Selengkapnya Balas Batalkan balasan Delete Oleh Beranda HALAMAN ARTIKEL Lihat semua MUNGKIN KAMU SUKA LABEL ARSIP CARI SEMUA ARTIKEL Tidak ditemukan artikel yang anda cari Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec sekarang 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan lalu Fans Follow INI ADALAH KNTEN PREMIUM STEP 1: Bagikan ke sosial media STEP 2: Klik link di sosial mediamu Copy semua code Blok semua code Semua kode telah dicopy di clipboard mu Jika kode/teks tidak bisa dicopy, gunakan tombol CTRL+C Daftar isi