Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur'an dengan benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Tajw...
Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur'an dengan benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Tajwid berasal dari kata "jawwada" yang berarti memperbaiki atau memperindah. Mempelajari tajwid sangat penting agar kita dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam tajwid, terdapat lima hukum utama yang harus diperhatikan dan dipraktikkan oleh setiap muslim yang ingin membaca Al-Qur'an dengan benar. Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai lima hukum tajwid tersebut:
Hukum Nun Mati dan Tanwin
Nun mati (نْ) dan tanwin (ــًــٍــٌ) memiliki hukum-hukum tertentu ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Hukum-hukum ini adalah sebagai berikut:
Idzhar (إظهار)
Idzhar berarti jelas atau terang. Hukum ini berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari enam huruf idzhar, yaitu: hamzah (ء), ha' (ه), kha' (خ), 'ain (ع), ghain (غ), dan ha' (ح). Contohnya adalah dalam kata "أَنْعَمْتَ" (an'amta) atau "مِنْ خَيْرٍ" (min khairin). Dalam bacaan idzhar, nun mati atau tanwin dibaca dengan jelas tanpa memasukkan suara ke dalam huruf berikutnya.
Idgham (إدغام)
Idgham berarti memasukkan atau menggabungkan. Hukum ini berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari enam huruf idgham, yang terbagi menjadi dua jenis
Idgham Bighunnah (dengan dengung): berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ya' (ي), ra' (ر), mim (م), dan nun (ن). Contohnya dalam kata "مِنْ يَدٍ" (min yadin) atau "مِنْ نَارٍ" (min naarin).
Idgham Bilaghunnah (tanpa dengung): berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam (ل) dan ra' (ر). Contohnya dalam kata "مِنْ لَدُنْ" (min ladun) atau "مِنْ رَبِّهِمْ" (min rabbihim).
Iqlab (إقلاب)
Iqlab berarti merubah. Hukum ini berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba' (ب). Dalam hukum ini, nun mati atau tanwin diubah menjadi suara mim (م) yang berdengung. Contohnya adalah dalam kata "مِنْ بَعْدِ" (min ba'di) atau "أَنْبَتَكُمْ" (anbatakum).
Ikhfa' (إخفاء)
Ikhfa' berarti menyamarkan. Hukum ini berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari lima belas huruf ikhfa', yaitu: ta' (ت), tha' (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhad (ض), tha' (ط), dha' (ظ), fa' (ف), qaf (ق), dan kaf (ك). Contohnya dalam kata "مِنْ تَحْتِ" (min tahti) atau "مِنْ صَخْرَةٍ" (min sakhrah). Dalam bacaan ikhfa', nun mati atau tanwin dibaca samar dengan sedikit dengung.
Hukum Mim Mati
Mim mati (مْ) juga memiliki hukum-hukum tertentu ketika bertemu dengan huruf-huruf lainnya. Hukum-hukum ini adalah:
Ikhfa' Syafawi
Ikhfa' Syafawi berlaku ketika mim mati bertemu dengan huruf ba' (ب). Dalam hukum ini, mim mati dibaca dengan samar dan didengungkan. Contohnya adalah dalam kata "يَعْلَمْ بِكُمْ" (ya'lam bikum).
Idgham Mimi (Idgham Mitslain)
Idgham Mimi berlaku ketika mim mati bertemu dengan huruf mim (م). Dalam hukum ini, mim mati diidghamkan (dimasukkan) ke dalam mim berikutnya dengan dengung. Contohnya adalah dalam kata "لَهُمْ مَا" (lahum maa).
Idzhar Syafawi
Idzhar Syafawi berlaku ketika mim mati bertemu dengan huruf-huruf selain ba' dan mim. Dalam hukum ini, mim mati dibaca dengan jelas tanpa dengung. Contohnya adalah dalam kata "أَمْ نُجَاحٌ" (am nujaahun).
Hukum Mad
Mad adalah memanjangkan bacaan huruf-huruf tertentu dalam Al-Qur'an. Ada beberapa jenis mad, yaitu:
Mad Thabi'i (Mad Asli)
Mad Thabi'i adalah mad yang terjadi ketika ada huruf mad (ا, و, ي) dan tidak ada sebab khusus yang mengikutinya. Panjang bacaannya adalah dua harakat. Contohnya adalah dalam kata "قَالَ" (qaala) atau "يَقُولُ" (yaquulu).
Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil terjadi ketika ada huruf mad diikuti oleh hamzah dalam satu kata. Panjang bacaannya adalah empat hingga lima harakat. Contohnya adalah dalam kata "جَاءَ" (ja'a) atau "سُوءٍ" (suu'in).
Mad Jaiz Munfasil
Mad Jaiz Munfasil terjadi ketika ada huruf mad di akhir kata dan hamzah di awal kata berikutnya. Panjang bacaannya bisa dua, empat, atau lima harakat. Contohnya adalah dalam kata "قَالُوا آمَنَّا" (qaaluu aamannaa).
Mad 'Aridh Lissukun
Mad 'Aridh Lissukun terjadi ketika ada huruf mad diikuti oleh huruf yang disukunkan karena berhenti (waqaf). Panjang bacaannya bisa dua, empat, atau enam harakat. Contohnya adalah dalam kata "الْعَالَمِينَ" (al-'aalamiin) ketika berhenti di akhir ayat.
Mad Lazim
Mad Lazim terjadi ketika ada huruf mad diikuti oleh huruf yang bertasydid atau sukun asli. Panjang bacaannya adalah enam harakat. Contohnya adalah dalam kata "وَلَا الضَّالِّينَ" (walaa ad-dhaalliin).
Hukum Lam dan Ra'
Lam dan ra' memiliki hukum-hukum khusus dalam tajwid yang perlu diperhatikan:
Tafkhim dan Tarqiq pada Huruf Ra'
Huruf ra' (ر) bisa dibaca dengan tebal (tafkhim) atau tipis (tarqiq) tergantung pada posisi dan huruf di sekitarnya. Ra' dibaca tafkhim (tebal) jika:
Berbaris fathah (رَ).
Berbaris dhammah (رُ).
Sukun setelah fathah atau dhammah (رْ).
Contohnya adalah dalam kata "رَبِّ" (rabb) atau "فَارَتْ" (faarat).
Ra' dibaca tarqiq (tipis) jika:
Berbaris kasrah (رِ).
Sukun setelah kasrah (رْ).
Contohnya adalah dalam kata "رِزْقٌ" (rizqun) atau "فِرْعَوْنَ" (fir'awn).
Hukum Lam pada Lafadz Jalalah (Allah)
Lam pada lafadz jalalah (الله) bisa dibaca dengan tebal atau tipis tergantung pada huruf sebelumnya. Lam dibaca tebal jika:
Huruf sebelumnya berbaris fathah atau dhammah.
Contohnya adalah dalam kata "فِي اللّهِ" (fi Allahi).
Lam dibaca tipis jika:
Huruf sebelumnya berbaris kasrah. Contohnya adalah dalam kata "بِاللّهِ" (billahi).
Hukum Idgham dan Izhar pada Alif Lam Ma'rifah
Ketika alif lam ma'rifah (الـ) bertemu dengan huruf hijaiyah, ada dua hukum yang berlaku yaitu:
Idgham Syamsiyah
Idgham Syamsiyah berlaku ketika alif lam ma'rifah bertemu dengan huruf-huruf syamsiyah (ت, ث, د, ذ, ر, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ل, ن). Dalam hukum ini, alif lam ma'rifah tidak dibaca jelas, dan huruf setelahnya diberi tasydid. Contohnya adalah dalam kata "الشَّمْسُ" (asy-syamsu).
Idzhar Qamariyah
Idzhar Qamariyah berlaku ketika alif lam ma'rifah bertemu dengan huruf-huruf qamariyah (ا, ب, ج, ح, خ, ع, غ, ف, ق, ك, م, ه, و, ي). Dalam hukum ini, alif lam ma'rifah dibaca jelas. Contohnya adalah dalam kata "الْقَمَرُ" (al-qamaru).
Kesimpulan
Mempelajari dan memahami hukum-hukum tajwid sangat penting bagi setiap muslim yang ingin membaca Al-Qur'an dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Lima hukum utama tajwid, yaitu hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati, hukum mad, hukum lam dan ra', serta hukum idgham dan izhar pada alif lam ma'rifah, adalah dasar-dasar yang harus dikuasai. Dengan mempraktikkan hukum-hukum ini, kita dapat memperindah bacaan Al-Qur'an, menjaga keasliannya, dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Semoga artikel ini dapat membantu kita semua dalam memahami dan mengamalkan ilmu tajwid dengan lebih baik.
Credit :
Penulis : Narisha A
Gambar Ilustras :Canva
Komentar